Rabu, 10 Februari 2010

Rekayasa Biomedis

Rekayasa Biomedis sebenarnya hasil otak-atik ilmuwan untuk menirukan proses-proses yang terjadi di alam. Semua hak cipta proses alamiah adalah milik Sang Khalik semata. Hanya oleh rahmatNya, kita diperkenankan menirukan sesuai dengan waktu yang dijadwalkanNya.

Kelahiran setiap rekayasa diawali dengan pengamatan, penyusunan hipotesa, dan pembuktiannya untuk menjadi teori (melalui berbagai percobaan) yang berujung pada penerapan teori tersebut menjadi suatu teknik. Pengembangan rekayasa biomedis pun tidak terlepas dari mekanisme ilmiah tersebut.

Kloning adalah rekayasa biomedis untuk membentuk organisme dengan mengopi susunan genetik organisme lain yang sejenis. Apek utama yang perlu dihayati adalah: susunan genetik dan keberadaannya, serta proses perkembang-biakan.


Genetika Sel-sel

Sel-sel jasad hidup terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel-sel pembentuk tubuh atau somatik (somatic cells) dan sel-sel reproduktif (telur/sperma). Gen-gen teruntai pada benang-benang yang disebut kromosom (chromosomes) dan tersimpan dalam inti setiap sel. Manusia memiliki 24 jenis kromosom, 22 kromosom di antaranya berisi gen-gen pembentuk sel-sel tubuh (autosomal chromosomes), dan dua jenis lainnya adalah kromosom penentu jenis kelamin (kromosom seks: X dan Y).

Dalam inti sel-sel somatik, setiap autosomal chromosomes memiliki duplikat (pasangan), satu berasal dari ibu dan yang lainnya dari sang ayah. Dengan demikian, jumlah autosomal chromosomes pada sel-sel somatik mencapai empat puluh empat untai. Di samping itu, sel somatik juga mengandung sepasang kromosom seks, yaitu XX bila insan bersangkutan wanita dan XY bila pria, sehingga total keseluruhan kromosom mencapai 46 untai atau 23 pasang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar